WELCOME TO MY BLOG, PLEASE COMMENT AND ENJOY

Manusia dan Keadilan


Manusia tidak dapat dipisahkan dari keadilan karena setiap manusia membutuhkan keadilan. Tapi banyak dari kita yang hanya mau disikapi adil tanpa mau bersikap adil kepada orang lain. Hal inilah yang membuat keadilan merupakan tindakan yang susah didapat dari masing - masing kita dan membuat keadilan hanya menjadi kata ideal semata.

Pengertian Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Atau bisa dikatakan keadilan adalah cerminan dari suatu kebijaksanaan yang memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan yang tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi orang yang dianggap adil, dialah yang disebut bijaksana.

Keadilan menurut para ahli 
Aristoteles  
Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut berarti ketidak adilan. 
Plato
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
Socratos  
Socrates yang memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan balk. Mengapa diproyeksikan pada pemerintah, sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.
John Rawls
Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran 
Kong Hu Cu
Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati. 

5 wujud keadilan sosial yang diperinci dalam perbuatan dan sikap
  1. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan. 
  2. Sikap suka bekerja keras.  
  3. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.  
  4. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. 
  5. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain. 
  6.  
Berbagai Macam Keadilan 

Keadilan Legal atau Keadilan Moral 
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the gun). 
Keadilan Distributif 
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally) Sebagai contoh: Aji bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Aji dan Bale, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Aji menerima Rp.100.000,-maka Bale harus menerima Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar hadiah Aji dan Bale sama, justru hal tersebut tidak adil.
Komutatif 
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. 

Hal - hal yang berhubungan dengan Keadilan

KEJUJURAN

Kejujuran bersangkut erat dengan masalah nurani. Menurut.Alamsyah dalam bukunya Budi Nurani. filsafat berfikir. yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran. ketulusan dalam meneropong kebenaran lokal maupun kebenaran Iliahi. (M.Alanisyah.1986:83). Nurani yang diperkembangkan dapat menjadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan. Jadi getaran kejujuran ataupun ketulusan dapat ditingkatkan menjadi suatu keyakinan, dan atas diri keyakinannya maka seseorang diketahui kepribadiannya. Orang yang memiliki ketulusan tinggi akan memiliki keyakinan yang matang. sebabnya orang yang hatinya tidak bersih dan mau berpikir curang. memiliki keprihadian yang buruk dan rendah dan sering tidak yakin pada dirinya. Karena apa yang ada dalam nuraninya banyak dipengaruhi oleh pemikirannya yang kadang-kadang justru bertentangan.

KECURANGAN

Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah. tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apapun tidak membenarkan orang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih lagi mengumpulkan harta dengan jalan curang. Hal semacam itu dalam istilah agama tidak diridhoi Tuhan.

PEMULIHAN NAMA BAlK

Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan.
Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pnbadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.

PEMBALASAN

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. 

Manusia dan Keadilan 
Jadi sudah tau kan apa itu keadilan? lalu apa hubungannya dengan manusia? seperti yang sudah dijelaskan pada awal postingan, manusia dan keadilan memang tidak dapat dipisahkan. Setiap manusia pasti mau mendapat keadilan dan setiap manusia pasti tidak ada yang mau dilakukan tidak adil. Yaa karena itu adalah sifat bawaan manusia yang tidak mau dilperlakukan berbeda dengan yang lain
Tapi dalam penerapannya banyak orang yang hanya mau diperlakukan adil tanpa mau melakukan hal yang sama kepada orang lain.

Contoh : ada 3 sahabat A, B dan C. A memberikan hadiah kepada B saat dia berulang tahun. Tapi pada saat C berulang tahun A tidak memberikan apa - apa kepada C sehingga pada saat A berulang tahun C tidak memberikan hadiah
Dari ilustrasi diatas dapat kita lihat ketidak adilan dapat menimbulkan kecemburuan sosial. sehingga dapat menyebabkan rasa iri yang berujung pada pembalasan.
Tapi terkadang keadilan bisa disalah artikan oleh orang lain. Pada ilustrasi diatas bisa saja si A tidak memberikan hadiah karena mungkin si A lagi tidak mempunyai cukup uang untuk membelikan si C hadiah. Maka dari itu harus adanya kejelasan dan alasan untuk menilai seseorang sehingga tidak timbulnya kesalah pahaman.



0 komentar :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Blog Saya



GUNADARMA UNIVERSITY















About Me

Popular Posts