WELCOME TO MY BLOG, PLEASE COMMENT AND ENJOY

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Proses Pendewasaan Seseorang

    Di suatu keluarga terdapat hubungan antar anggota keluarga, baik kakak-adik maupun orang tua dan anak, dan semuanya ini terdapat suatu sistematika atau pola yang saling berhubungan. Pola dalam keluarga yang paling mendominasi adalah pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua sangat penting dalam membentuk mental anak. Pola asuh orang tua merupakan pola interaksi antara anak dengan orang tua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisiologis, dan kebutuhan psikologis. 

Beberapa Teori Pola Asuh Orang tua
  • Pola asuh Demokratis
    Pola  asuh  demokratis adalah pola asuh yang mengutamakan kepentingan anak, akan  tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak. Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat  hangat.  
  • Pola asuh permisif
   Pola asuh ini memberikan anak kebebasan yang lebih besar dalam melakukan aktivitas, bahkan dalam mengambil keputusan. Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan orang tua. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka. Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat, sehingga seringkali disukai oleh anak.           
  • Pola asuh otoriter
      Pola asuh ini cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya  diikuti dengan ancaman-ancaman. Orang tua tipe ini cenderung memaksa, memerintah, menghukum. Apabila anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik  dari anaknya untuk mengerti maksud dan kehendak anaknya. 
 
     Pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak memang tidak bisa dipungkiri. Sebagian besar pembentukan karakter anak memang terbentuk dari bagaimana orang tua / keluarga memperlakukan mereka. Hal demikian bisa terjadi karena orang tua adalah lingkungan sosial awal yang ditemui anak sebelum mereka berinteraksi dengan lingkungan luarnya. Lingkungan sosial awal ini paling dekat dan paling berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan pendewasaan seseorang.
     Didalam keluarga, anak mengalami banyak proses sosialisasi dan belajar berbagai ilmu kemanusiaan serta tata cara dan sopan santun terhadap lingkungannya. Suasana keluarga dan pola asuh orang tua akan mempengaruhi jiwa dan karakteristik anak. Ada anak yang mengalami susana yang sangat mendukung terhadap perkembangan dan pendewasaannya tetapi tidak jarang ada juga anak yang mengalami suasana perselisihan dan pertikaian sehingga terjadi suasana yang tidak tenteram. 
      Dan ada juga yang mengalami suasana yang serba ada dan serba dilayani oleh orang tuanya atau bisa disebut sangat memanjakan anaknya. Nah hal ini yang membuat pendewasaan anak bisa tertunda, sebenarnya tak ada salahnya orang tua memanjakan anaknya sebagai rasa sayang orang tua terhadap anak sehingga si anak bisa merasakan rasa nyaman dan tenteram di lingkungan keluarganya akan tetapi hal tersebut pasti ada batasannya karena jika orangtua terlalu memanjakan anaknya, si anak akan terbiasa untuk melakukan segala hal dengan dilayani. Hal tersebut tidak akan membuat diri seseorang menjadi dewasa dan mandiri malah akan memberikan dampak negatif terhadap diri seseorang itu sendiri. Sebagai contoh jika seseorang diperlakukan dengan dimanja setiap harinya oleh orang tuanya dan selalu memperbolehkan atau meng-iyakan setiap tindakannya maka seseorang tidak akan tahu yang mana tindakan yang benar dan yang mana tindakan yang salah. 
Dampak negatif lainnya seseorang menjadi diri pribadi yang manja dan membangun sifat ketergantungan kepada orangtua nya sehingga menjadikan seseorang tidak dapat menjadi dewasa dan bersaing di dunia luar terutama di dunia kerja.

Lalu bagaimanakah pola asuh yang benar dan bagaimanakah seharusnya orang tua memperlakukan anaknya agar menjadi dewasa?
Jika dipandang dari teori diatas saya simpulkan bahwa teori yang paling tepat untuk mengasuh seseorang untuk menjadi dewasa adalah pola asuh demokratris. Hal itu dikarenakan pola asuh tersebut memusatkan kepentingan anak akan tetapi orang tua masih mengendalikan anak dibatas kewajaran sehingga si anak tidak melakukan sesuatu hal dengan semaunya. Pola asuh ini juga akan membangun karakteristik diri seseorang menjadi dewasa secara pikiran maupun pribadi.
Dan seharusnya orang tua jangan terlalu memberi kebebasan kepada anaknya dan membiarkan anak begitu saja karena hal tersebut akan membuat diri seseorang tidak tahu terhadap tindakan yang diperbuatnya.

1 komentar :

Reno Rasiwara mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Blog Saya



GUNADARMA UNIVERSITY















About Me

Popular Posts